Beritanelayan.com – Program digitalisasi perikanan dilakukan di Lampung Selatan. Sebuah kabupaten di Provinsi Lampung, memiliki potensi besar di sektor perikanan dengan luas lahan budidaya laut lebih dari 10.600 hektare.
Namun, meskipun memiliki potensi yang melimpah, sektor perikanan di daerah ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti akses pasar yang terbatas, fluktuasi harga hasil tangkapan, dan rendahnya penggunaan teknologi modern.
Sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pemerintah daerah bersama berbagai pemangku kepentingan meluncurkan program Digitalisasi Ekosistem Perikanan.
Program itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendukung ketahanan pangan nasional, dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai solusi untuk berbagai permasalahan yang ada.
Potensi dan Tantangan Sektor Perikanan di Lampung Selatan
Sebagai daerah yang telah lama menjadi sentra perikanan, Lampung Selatan memiliki potensi besar yang belum tergali secara maksimal. Selain tantangan dalam akses pasar, banyak nelayan yang masih bergantung pada metode konvensional yang tidak efisien, sehingga mempengaruhi pendapatan mereka.
Hal ini juga menghambat kontribusi sektor perikanan terhadap ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi untuk mengatasi hambatan-hambatan ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.
Solusi Digitalisasi untuk Sektor Perikanan
Pemerintah daerah mengusung digitalisasi sebagai solusi utama untuk meningkatkan sektor perikanan. Program Digitalisasi Ekosistem Perikanan berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek, mulai dari produksi hingga distribusi.
Salah satu inisiatif penting adalah pengembangan platform digital yang menghubungkan nelayan dengan pasar yang lebih luas.
Melalui aplikasi ini, nelayan dapat memperoleh informasi harga pasar secara real-time, yang memungkinkan mereka untuk menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk menjual hasil tangkapan. Hal ini akan meningkatkan keuntungan mereka dengan meminimalisir kerugian akibat fluktuasi harga yang tidak terduga.
Peran Teknologi dalam Proses Produksi dan Distribusi
Digitalisasi juga membantu meningkatkan efisiensi dalam distribusi hasil perikanan. Dengan sistem logistik berbasis teknologi, hasil tangkapan ikan dapat sampai ke konsumen dalam waktu yang lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih terjaga.
Selain itu, penggunaan aplikasi berbasis GPS membantu nelayan menentukan area penangkapan ikan yang lebih potensial, sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan hasil tangkapan.
Dengan informasi yang lebih transparan dan terstruktur, nelayan dapat merencanakan kegiatan perikanan mereka dengan lebih baik, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Kolaborasi untuk Keberhasilan : Pemerintah, Akademisi, dan Swasta
Keberhasilan digitalisasi sektor perikanan sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak. Pemerintah berperan dalam menyediakan regulasi yang mendukung serta pendanaan yang diperlukan.
Akademisi berkontribusi melalui penelitian dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan nelayan, sedangkan sektor swasta menyediakan infrastruktur digital yang diperlukan, seperti jaringan internet dan perangkat lunak.
Misalnya, Kementerian PPN/Bappenas bersama organisasi internasional seperti PBB telah mendukung program-program ekonomi hijau yang relevan dengan digitalisasi sektor perikanan.
Di tingkat lokal, Lampung Selatan juga melibatkan perguruan tinggi dan komunitas nelayan dalam pelatihan literasi digital untuk memastikan teknologi ini dapat digunakan dengan maksimal oleh nelayan.
Manfaat Digitalisasi Perikanan : Efisiensi, Produktivitas, dan Ketahanan Pangan
Implementasi teknologi digital memberikan berbagai manfaat signifikan bagi sektor perikanan. Pertama, efisiensi meningkat, baik dalam hal waktu maupun biaya. Nelayan dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan perikanan dengan lebih efektif.
Kedua, produktivitas nelayan juga meningkat karena mereka dapat memanfaatkan informasi pasar yang transparan untuk menjual hasil tangkapan dengan harga yang lebih kompetitif.
Ketiga, digitalisasi berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dengan mendukung keberlanjutan sektor perikanan yang dapat bertahan di tengah ancaman perubahan iklim dan pertumbuhan populasi.
Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Digitalisasi
Namun, penerapan digitalisasi di sektor perikanan Lampung Selatan juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu yang terbesar adalah terbatasnya infrastruktur digital di kawasan pesisir, terutama di daerah-daerah terpencil. Selain itu, rendahnya literasi digital di kalangan nelayan tradisional menjadi kendala lain yang harus diatasi.
Untuk itu, pelatihan intensif mengenai penggunaan teknologi digital menjadi sangat penting. Pemerintah daerah bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk memperluas jaringan internet di kawasan pesisir dan memberikan pelatihan literasi digital agar nelayan dapat memanfaatkan teknologi ini dengan maksimal.
Meningkatkan Sektor Perikanan dengan Teknologi
Digitalisasi sektor perikanan di Lampung Selatan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan. Dengan dukungan teknologi, nelayan dapat lebih mudah mengakses pasar, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, seperti infrastruktur digital dan literasi digital, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dapat menjadi kunci untuk kesuksesan program ini.
Dengan upaya yang terintegrasi dan langkah-langkah strategis yang tepat, Lampung Selatan berpotensi menjadi model bagi pengembangan sektor perikanan berbasis teknologi di Indonesia, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor perikanan di masa depan.
Penulis: Felizhia Zafirah Arine
Editor: Muhammad Rohman
Leave a comment